KecantikanBidadari Surga Ibnu Abbas RA berkata: "Sesungguhnya di dalam surga ada bidadari yang dijadikan dari empat macam yaitu misik, ambar, kafur dan za'faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup (hayawan), dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya. Andaikan ia meludah ke laut maka airnya menjadi tawar. |AHLI MAKSIAT MASUK SURGA|| "Surga itu akan ditempati oleh ahli Maksiat yg mao Bertaubat" Jangan lupa dukung terus Channel ini dengan SHARE, SUBSCRIBE Dan N Kedua umat pertama yang memasuki surga. Diriwayatkan dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kita (Nabi Muhammad SAW dan umatnya) adalah umat yang terakhir dan yang paling pertama pada hari kiamat. Kami adalah orang pertama yang masuk surga. ” Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim. Ketiga, umat yang tidak menyepakati perkara Kepemimpinandalam Islam merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Dimana kehidupan yang berhubungan dengan kelompok dan organisasi ini tidak lepas dari peran pemimpin. Dalam agama islam seorang pemimpin bahkan telah dikenal sejak zaman dahulu kala sebelum Rasulullah SAW terlahir ke dunia. Dimana beberapa kelompok Vay Nhanh Fast Money. Mendengar kata surga Al-Jannah tentu yang terbayang di pikiran kita adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan keindahan. Tidak ada sedih, duka, dengki, iri, kesusahan, ketakutan apalagi permusuhan. Surga identik dengan kesenangan dan kebahagiaan yang tak ada habisnya. Demikian gambaran sekilas tentang surga yang diceritakan dalam Alqur’an maupun hadits Nabi. Allah Ta'ala berfirman dalam satu hadits Qudsi "Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga dan tak pernah terbayang di benak siapa pun manusia, 'Bacalah firman Allah 'Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan buat mereka, yaitu bermacam-macam nikmatyang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan" QS. As-Sajdah 17. Seperti apa gambaran surga itu dan apa saja kenikmatan yang ada di dalamnya? Berikut ulasan singkat Abu Laits As-Samarqandi dalam Kitab Tanbihul Ghafilin. Bangunan SurgaAbu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah RA berkata "Ya Rasullullah, dari apakah dibuat surga itu?" Jawab Nabi Muhammad SAW "Dari air." Kami bertanya "Beritakan tentang bangunan surga." Jawab Nabi SAW "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya mutiara dan yakut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya."Kemudian Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya di dalam surga ada pohon besar sehingga seorang yang berkendaraan dapat berjalan di bawah naungannya selama 100 tahun tidak putus naungannya, bacalah Wa dhillin mamdud dan naungan yang memanjang terus. Dan di dalam surga kesenangannya tidak pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati perasaan manusia. Bacalah Fala ta'lamu nafsun maa ukh fia lahum min qurrati a'yunin jazza'an bima kanu ya'malun maka tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan. Dan tempat di dalam surga lebih baik dari dunia seisinya. Bacalah ayat 'Faman zuhziha aninnari wa udkhillal jannata faqad faza maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam surga berarti telah beruntung."Kecantikan Bidadari SurgaIbnu Abbas RA berkata "Sesungguhnya di dalam surga ada bidadari yang dijadikan dari empat macam yaitu misik, ambar, kafur dan za'faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup hayawan, dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya. Andaikan ia meludah ke laut maka airnya menjadi tawar. Di di lehernya tercantum "Siapa yang ingin mendapat istri seperti aku, maka hendaklah taat kepada Tuhanku."Mujahid berkata "Bumi surga itu dari perak, dan tanahnya dari misik, dan urat-urat pohonnya dari perak, sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya di bawah itu. Maka siapa yang makan sambil berdiri tidak kesusahan, dengan duduk juga tidak susah, dan sambil berbaring juga tidak susah, kemudian membaca ayat 'Wa dzulillat quthufuha tadzlila' Dan dimudahkan buah-buahnya semudah-mudahnya. Sehingga dapat dipetik oleh orang yang berdiri maupun yang duduk dan Hurairah RA berkata "Demi Allah yang menurunkan kitab kepada Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya ahli surga tiap saat bertambah elok wajahnya, sebagaimana dulu ketika di dunia bertambah tua."Memandang Dzat-Nya AllahAbu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib RA berkata "Nabi Muhammad SAW bersabda "Apabila ahli surga telah masuk ke surga dan ahli neraka telah masuk ke neraka, maka ada seruan "Hai ahli surga, Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu. Mereka berkata "Tidakkah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami ke dalam surga dan menghindarkan kami dari neraka. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihat-Nya, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat Dzat Allah."Anas bin Malik RA berkata "Jibril datang kepada Rasulullah SAW membawa cermin putih yang di tengahnya ada titik hitam, maka Rasululah SAW bertanya kepada Jibril "Apakah cermin yang putih ini?" Jawabnya "Ini hari Jumat dan titik hitam ini saat mustajab yang ada di hari Jumaat, telah dikaruniakan untukmu dan untuk umatmu, sehingga umat-umat yang sebelumnya berada di belakangmu, yaitu Yahudi dan Nashara Kristen dan saat di hari Jumat, jika seorang mukmin bertepatan berdoa untuk kebaikan pada saat itu pasti ia akan diterima oleh Allah, atau berlindung kepada Allah dari suatu bahaya, pasti akan dihindarkannya, dan hari Jumat di kalangan kami Malaikat dinamakan Yaumal Mazid hari tambahan."Rasulullah SAW bertanya lagi "Apakah Yaumal Mazid itu?" Jawab Jibril "Tuhan telah membuat lembah di surga Jannatul Firdaus, di sana ada anak bukit dari misik kasturi dan pada tiap-tiap hari Jumat di sana disediakan mimbar-minbar dari nur cahaya yang diduduki oleh para Nabi. Dan ada mimbar-mimbar dari emas bertaburan permata yaqut dan zabarjada diduduki para siddiqin, suhada dan solihin. Sedang orang-orang ahli ghurof yang dibilik surga berada di belakang mereka di atas bukit kecil itu berkumpul menghadap kepada Tuhan untuk memuji kepada Allah Ta'ala berfirman "Mintalah kepadaKu." Maka semua minta Kami mohon keridhaan-Mu Jawab Allah "Aku telah ridha kepadamu, keridhaan sehingga kamu Aku tempatkan di rumahKu dan Aku muliakan kamu."Kemudian Allah menampakkan Dzat-Nya kepada mereka sehingga mereka dapat melihat kemuliaan Dzat-Nya. Maka tidak ada hari yang mereka suka sebagaimana hari Jumat karena merasa bertambahnya kemuliaan dan kehormatan yang Amat LezatDalam riwayat lain disebutkan Allah menyuruh kepada Malaikat "Berikan makan kepada para waliKu." Maka dihidangkan berbagai makanan maka terasa pada tiap suap rasa yang lain dari semuanya, bahkan lebih lezat sehingga bila selesai makan, diperintahkan oleh Allah "Berikan minum kepada hamba-hambaKu." Maka diberi minum yang dapat dirasakan kelezatannya pada tiap ketika selesai maka Allah berfirman "Akulah Tuhanmu telah menepati apa yang Kujanjikan kepadamu dan kini kamu boleh minta, niscaya Aku berikan permintaanmu." Jawab mereka "Kami minta ridhaMu. kami minta ridhaMu." Dua tiga kali, dijawab oleh Allah "Aku ridha kepadamu bahkan masih ada tambahan lagi daripadaKu, pada hari ini Aku muliakan kamu dengan penghormatan yang terbesar dari semua yang telah kamu terima." Maka dibukakan hijab sehingga mereka dapat melihat Dzat Allah yang Maha Mulia, maka segera mereka bersujud kepada Allah sehingga Allah menyuruh mereka "Angkatlah kepalamu sebab kini bukan masa beribadah. "Maka di situ mereka lupa pada nikmat-nikmat yang sebelumnya dan terasa benar bahwa tidak ada nikmat lebih besar daripada melihat Dzat Allah yang Maha Mulia. Kemudian mereka kembali maka semerbak bau harum dari bawah 'Arsy dari bukit kasturi yang putih dan ditaburkan di atas kepala mereka, di atas ubun-ubun kuda mereka. Maka apabila mereka kembali kepada istri-istrinya terlihat bertambah cantik lebih dari semula ketika mereka meninggalkan mereka sehingga istri-istri mereka berkata "Kamu kini lebih cantik dari yang biasa." Ma Sya Allah Tabarakallah. Bersambung ke Bagian 2 rhs - Advertisement - Ilustrator Muhammad Haris Penulis Ramadhani Nanda Amelia “Dan mereka berkata Segala puji bagi Allah yang telah membenarkan kami dan telah mewariskan bumi kepada kami, untuk dipersiapkan dalam mencapai surga sesuai dengan keinginan kami. Sungguh nikmat pahala orang yang beramal”. Az-zumar ayat 24. Manusia terbagi dalam dua kelompok. Pertama, tergabung dalam golongan hamba Allah. Mereka yang tidak memikirkan jalan lain selain jalan Allah, serta selalu dilimpahi oleh rahmat dan hidayah-Nya. Kelompok kedua tergabung dalam golongan setan. Berada terpisah dari jalan Allah, lantas menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan dan berakhir dengan kemurkaan Allah dan kesengsaraan yang diberi kepada mereka. Sebagaimana Al-Qur’an yang mulia telah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dengan kenikmatan surga. Juga memberikan peringatan kepada orang-orang kafir dengan ancaman neraka bagi mereka, sehingga menjadikan mereka menggigil dan takut jika mendengar dan memikirkannya. Adapun gambaran seorang Mukmin yang beriman sebagai penghuni surga adalah mereka yang memiliki keimanan sejati, saling menolong sesama, senantiasa mendirikan salat, mencegah perbuatan mungkar, serta selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka, mereka akan diberi Allah Subahanahu wa ta’ala berupa rahmat dunia dan akhirat. Sekalipun orang yang beriman mendapatkan kabar gembira sejak di dunia, tetapi semua itu akan ia lupakan ketika menghadapi kehebatan hari kiamat. Karena, ia tidak mengetahui ke mana tempat kembalinya. Bahkan, ia merasa kecil hati dengan keadaannya pada waktu itu. Namun, kegalauannya segera hilang, kesusahannya segera lepas ketika di sana berdiri sosok Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam yang menempati kedudukan terpuji dan istimewa. Kemudian, mereka yang beriman akan selamat dan melewati tempat-tempat pemberhentian tujuh Neraka Jahanam. Setelah mengalami hal itu, mereka memasuki surga dengan karunia Allah dan rahmat-Nya yang luas dan abadi. Orang terendah di antara mereka adalah yang mendapatkan tujuh kali dunia. Di mana apa yang ia lihat sama dengan yang dilihat oleh orang yang mendapatkan tempat tertinggi di surga. Keuntungan bagi orang yang beriman sangatlah banyak. Di antara keuntungan tersebut adalah surga baginya dan untuk keluarganya. Dari Surah Az-Zumar banyak sekali pujian yang Allah berikan, yaitu Allah Subahanahu wa ta’ala telah menjanjikan surga bagi kaum beriman “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang telah diwariskan kepada mereka. Maka, sudah sepatutnya pewaris surga senang dan bahagia dengan kerajaan surga-Nya, karena ini adalah kenikmatan yang takkan ada putus-putusnya”. Janji Allah tersebut diperkuat dengan adanya surga yang di bawahnya mengalir air sungai. Tidak seperti kebun-kebun di dunia yang mengalami kekeringan atau terbakar, terkena angin badai atau banjir. Juga tempat-tempat yang kokoh, tidak seperti bangunan di dunia yang bisa miring dan hancur. Itulah kebun-kebun di Surga Aden dan Dar Iqamah Rumah yang selalu tegak. Bumi yang mereka nikmati keindahannya bukanlah bumi yang ada di dunia. Sebab, dunia ini penuh dengan dosa, kemaksiatan, kejahatan, serta pertumpahan darah. Sedangkan, surga yang kini mereka tempati adalah surga yang sesuai dengan keinginan mereka. Surga itulah yang menjadi tujuan mereka dalam beramal saleh di “Mereka telah menjadi ahli surga dan bisa menikmatinya sebagaimana seorang pemilik menikmati rumah yang menjadi hak miliknya”. Allah menyatakan hal ini di dalam Kitab Zabur bahwa telah diwariskan bumi kepada para hamba-Nya yang saleh. Bumi yang dimaksud adalah surga. Sedangkan, hamba-hamba yang saleh adalah kaum yang beriman dan bertakwa. Berbeda dengan mereka yang memahami bumi seperti bumi yang ada di dunia, maka kepemilikan-Nya adalah upaya memperbaiki tingkat kehidupan duniawi. Demikian ia telah mendapatkan derajat kebahagiaan dan kemuliaan pada kelezatan dan kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya di Sungguh ketetapan Allah adalah seperti yang dijanjikan dalam Al-Qur’an “Tidak akan berubah perkataan dan perbuatan-Ku dan tidaklah Aku berlaku zalim kepada hamba-hamba Ku”. Kenikmatan yang diberikan kepada orang-orang beriman di antaranya Hati tiap-tiap orang Muslim menjadi penuh cahaya iman, sehingga dapat mengaplikasikannya menjadi amal saleh. Anugerah berupa surga dan kenikmatannya sebagai balasan atas amal saleh yang dilakukan. Sempurnanya kenikmatan yang diberikan Allah membuat mereka merasa berkewajiban memuji dan menyampaikan rasa syukur kepada-Nya. Hanya dari Allah segala kenikmatan. Demikian beberapa kebahagiaan para ahli surga yang terdapat dalam Surah Az-Zumar. Semoga kita mendapatkan kenikmatan tersebut dengan amalan yang harus diperbanyak saat ini. Jangan sampai kita menjadi hamba yang hanya cinta dunia, malah justru terjerumus ke dalam neraka. Sebab, seluruh penghuni surga adalah para raja yang kekal berada di atas singgasana mereka, tanpa adanya penolakan dari siapapun. Dalam kehidupan yang abadi mereka tidak akan terkena gangguan. Tidak seperti raja-raja di dunia yang kerap mengalami kendala berupa sakit, mati, dibunuh, ataupun diasingkan. “Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja maka ia merugi, karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. Surah An-Nisa ayat 134. Biodata Penulis Nama Ramadhani Nanda Amelia Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Semester II Dua Sosmed koona26 Instagram - Advertisement - loading...Puncak kenikmatan dan kebahagiaan bagi orang beriman yang tiada tara adalah ketika bisa bertemu dengan Rabb-nya, Allah subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/ist Kenikmatan surga , adalah puncak segala kebahagiaan dan kenikmatan bagi seorang yang beriman. Saking nikmatnya, kebahagiaan surga tak terjangkau bayangan dan dugaan manusia. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada sebuah kebahagiaan yang melebihi surga, sebuah kebahagiaan yang tiada taranya. Kebahagiaan apa itu? Inilah kebahagaiaan tersebut yang Allah Subhanahu wa ta'ala sebutkan dalam firmannyaلِلَّذِيۡنَ اَحۡسَنُوا الۡحُسۡنٰى وَزِيَادَةٌ ؕ وَلَا يَرۡهَقُ وُجُوۡهَهُمۡ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّـةٌ ‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ الۡجَـنَّةِ‌ ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya kenikmatan melihat Allah. Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." QS Yunus26 Baca Juga Puncaknya puncak kebahagiaan yang disebut pada ayat di atas ialah untuk orang-orang yang berbuat baik. Apa yang dimaksud dengan berbuat baik? Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa, orang-orang yang berbuat baik itu yang dimaksud ayat di atas ialah mereka yang memperbaiki amalan di dunia dengan keimanan dan kesalehan. Lalu tambahan surga inilah yang disebut melebihi kebahagiaan surga. Diberikan pada orang-orang yang telah mendapatkan nikmat surga yang indah, yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak mampu dibayangkan oleh benak dari berbagai sumber, Rasulullah menyebutkan kebahagiaan luar biasa itu dalam sebuah hadisnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ketika seluruh penduduk surga telah masuk ke dalam surga semuanya, Allah berfirman kepada mereka, Apakah kalian menginginkan sesuatu yang Aku tambahkan untuk kalian?’ Mereka menjawab, Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka?” Kemudian Allah membuka tabir yang menutupi-Nya dari para hamba. Tidaklah penduduk surga diberi sesuatu yang lebih mereka senangi daripada melihat Rabb mereka. lalu Rasulullah membaca Surat Yunus ayat 26.” HR. Muslim.Allah pun berfirman di ayat yang lain, “Wajah-wajah orang-orang yang berbuat baik pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” QS. Al Qiyamah 22-23.Kebahagiaan yang melebihi surga itu ialah bertemu dan melihat Allah, Rabb yang selama di dunia selalu diimani, ditaati dan disembah. Melihat Allah secara langsung, Allah yang selalu mendengar dan mengabulkan doa. Melihat rupa dan wajah Allah yang tak pernah terbayangkan dalam benak, tak mampu terbetik dalam hati dan tak boleh diimajinasikan. Bertemu dengan Allah sang kekasih yang dicintai segenap hati dan diutamakan dari cinta-cinta yang lain. Tentu itulah sebuah kebahagiaan yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Kebahagiaan yang jauh melebihi kenikmatan surga yang luar biasa. Baca Juga Wallahu A'lam wid JAKARTA, - Amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga ini bisa diaplikasikan dalam keseharian. Tidak terlalu memberatkan, tapi terkadang lalai untuk dilakukan. Baca Juga Dalam Alquran, Allah SWT menggambarkan surga sebagai tempat yang sangat indah dan mendapatkan apapun yang diinginkan dan diminta. Lalu apa saja amalan yang bisa menjadikan seseorang ahli surga? Dalam buku Masuk Surga Tanpa Hisab karya Abdul Nashir Balih, sebuah hadist menyebutkan ada tiga golongan orang mukmin yang pertama masuk surga. Di antaranya adalah orang yang mati syahid, orang yang suci karena kesuciannya dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada tuannya. Melansir dari kanal YouTube At-Taqwa, Minggu 29/5/2022, berikut ini beberapa amalan yang bisa menjadikan seseorang ahli surga atau masuk ke surga. Amalan yang Bisa Menjadikan Seseorang Ahli Surga 1. Puasa senin kamis Puasa sunnah Senin dan Kamis dianggap bisa menjadi salah satu jalan untuk masuk surga. Sebab pada kedua hari itu pintu surga sedang dibuka dan setiap dosa akan dihapuskan. Rasulullah berkata, "Amal-amal kebajikan dilaporkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amalanku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa." HR. Tirmidzi. 2. Menjenguk kerabat yang sakit Meski terkesan sepele, tapi amalan ini bisa menjadikan kamu sebagai ahli surga. Mengapa demikian? Karena ini sebagai bentuk dari menjalin tali silaturahmi bersama keluarga dan kerabat. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barang siapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya." HR. Bukhari dan Muslim. 3. Takziah Takziah bisa dibilang sebagai amalan ringan yang bisa kamu lakukan. Takziah atau meringankan beban orang lain bisa menjadi amalan yang akan memudahkan seseorang untuk masuk surga tanpa hisab. Dalam sebuah hadist dikatakan, Allah SWT akan meringankan beban di dunia dan akhirat seorang yang meringankan beban orang lain. Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang membantu seorang muslim dalam suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan beban seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan akhirat." HR. Muslim. 4. Memberikan makanan bagi orang miskin Memberi makan kepada orang yang kurang mampu juga menjadi salah satu amalan ringan yang bisa membuka pintu surga. 5. Salat berjamaah Allah menjanjikan kepada orang-orang yang salat berjamaah ganjaran pahala sebanyak 27 derajat. Namun, perlu diketahui maksud dari 27 derajat tak bisa dijangkau oleh akal. Oleh karena itu, amalan ini lah yang bisa menjadikan kamu sebagai ahli surga. 6. Memperbanyak bacaan tauhid Sering membaca tauhid juga salah satu perintah Allah yang paling besar. Puncak keutamaan yang dianugerahkan kepada Ahli Tauhid yaitu kamu bisa mendapat kesempatan masuk surga tanpa hisab. 7. Menunaikan salat fardu Menunaikan sholat fardu tepat waktu bisa menjadi cara untuk masuk surga. Selain sholat, tentu kewajiban lainnya sebagai seorang muslim harus dijalankan seperti puasa Ramadhan, membayar zakat dan menjauhi segala larangan-Nya. Editor Endang OktaviyantiFollow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.

apa saja kebahagiaan yang diterima oleh ahli surga